Semesta. Setia menghujani bumi dengan ribuan cerita. Ada kisah yang tetap sama, ada juga yang kian mendrama. Meski cinta masih bisa tetap sederhana. Semesta setia mencatat tiap ujung perjalanan dan asal di mana ia pernah bermula. Lalu manusia menjejak. Mencatatkan tiap hal penting yang enggan untuk dilupakan cepat-cepat.

Mencatat lekat-lekat komplain-komplain kecil untuk seseorang
yang dicinta, mencatat judul-judul buku kesukaan, hingga mencatat spesifikasi
sepatu sparkling kesayangan.
Begitulah... Hidup memberi hak istimewa, supaya setiap orang
makin menjadi manusia. Dan catatan kecil seharusnya membuatmu belajar,
bagaimana cara menyesap kopimu secara sempurna. Dengan kadar pahit lamat-lamat,
dan se-sachet gula yang melumat. Manis-pahit-pekat. Voila. Lalu seseorang yang
kau pilih untuk hidup bersama akan mampu tertawa di pundakmu seketika.
Sebuah catatan: “Jika kau mencintaiku. Tak perlu sibuk
menghitung waktu. Sibuklah menghitung aku, seberapa banyak pernah dan akan berdetak di jantungmu
kelak.”_segelaskopi
waaah mbak... mbak nik tulisannya bagus2 dan menginspirasi :)
BalasHapushihihi...makasi intan.. :P
HapusAh, diksinya mengalir manis banget :))
BalasHapusBakalan jadi favorit saya nih hehehe salam kenal ya.
makasi mba...iyah, salam kenal juga.. :D
Hapussudah lama pundak ini sepi... dan tidak terbebani lagi, aku masih setia untuk menghitung waktu itu
BalasHapushuhu...pasti terkenang AZ lagi yah... :)
HapusPasti akan berakhir indah, insyaallah..kalo blm indah blum berakhir.. :P
Iiih so sweet tulisannya ka nik :)
BalasHapusmakasi yah.. :)
Hapusso sweet mba nik :)
BalasHapusmakasi El cantik..:*
Hapusassalamualaikum ukh... salam kenal dari yg selalu stalking tulisanmu...
BalasHapusselalu menginspirasi...
waalaikumsalam....jazakillah ya... :)
Hapusuhuiii kerennn
BalasHapus:D
Hapus